Total Tayangan Halaman

Jumat, 13 Maret 2015

Jagad Raya

Assalamualaikum wr.wb.
Selamat malam semua dan lagi pada ngapain nih?

Pada malam ini saya akan memberikan teman-teman pengetahuan tentang jagad raya dan sepertinya pda malam ini teman-teman akan mendapatkan pengetahuan baru lagi nih!

Selamat menikmati postingan saya berikut.
(Peringatan! Untuk membaca teks ini, jarak antara mata dan layar haruslah 30 cm untuk menghindari terjadinya penyakit rabun pada mata teman-teman.)



1. Pengertian  Jagat Raya

Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas.

Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia yang hidup di Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua yang ada di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama sekali belum terungkap. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam semesta masih sangat terbatas.

Seperti diketahu Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu bulatan kecil yang dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi berdasarkan penelitian, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat raya, melainkan terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi pengisi jagat raya ini.

2. Teori Terbentuknya jagat Raya
Rahasia mengenai bagaimana terbentuknya asal mula jagat raya telah melahirkan asumsi dan teori yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.

a. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.

b. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.


3. Galaksi

Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem,terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur.

Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat beraneka ragam.

Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu galaksi tipe spiral, elips, dan tidak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut.

Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini komposisinya sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tidak beraturan. Namun, ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling banyak terdapat di alam semesta ini. Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam semesta ini adalah galaksi elips. Jika diambil volume ruang angkasa yang sama, orang akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang redup sehingga teramat sulit untuk diamati.

Galaksi Bima Sakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Pusat galaksi berada dalam gugusan bintang Sagitarius. Diperkirakan galaksi ini berumur 12–14 biliun tahun dan terdiri atas 100 biliun bintang.


Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 juta km. Hal ini berarti garis tengah galaksi Bima Sakti sekitar 100.000 × 9,5 juta km, atau 950 ribu juta km.
Untuk memudahkan perhitungan, digunakan satuan jarak, yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi Bima Sakti sekitar
10.000 tahun cahaya.

Lalu, di mana letak Matahari? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, melainkan hanyalah salah satu dari 200 miliar bintang anggota Bima Sakti. Bintang-bintang anggota galaksi Bima Sakti tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar antara 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari sistem tiga bintang Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.

Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Dalam alam semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini yang mengisi setiap sudut langit sampai batas yang dapat dicapai oleh teleskop yang paling besar. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Mt. Palomar sampai kira-kira satu miliar galaksi. Jadi, tidaklah salah jika seseorang memperkirakan bahwa andaikan seseorang memiliki teleskop yang jauh lebih besar, orang tersebut dapat melihat jauh lebih banyak lagi galaksi-galaksi di alam semesta ini.

4. Nebula
Nebula adalah kabut atau awan debu dan gas yang bercahaya dalam suatu kumpulan yang sangat luas. Nebula banyak diyakini oleh para ahli sebagai suatu materi cikal bakal terbentuknya suatu sistem bintang, seperti sistem bintang matahari atau disebut tata surya. Nebula yang terkenal, antara lain nebula Orion M42 pada rasi Orion dan Nebula Trifid pada rasi Sagitarius.


5. Bintang
Bintang adalah benda angkasa yang memiliki cahaya sendiri. Salah satu bintang adalah Matahari atau disebut Bintang Matahari (The Sun Star), nama-nama bintang lainnya, antara lain Bintang Polaris, Antares, Aldebaran, Sirius, Spica, Betelguese, Hidra, Pegasus, Phoenix, Carina, dan Vega.

Kelompok bintang-bintang yang membentuk pola tertentu dan letaknya berdekatan disebut Rasi Bintang atau Konstelasi Bintang. Contohnya, rasi bintang Pari (Crux) yang merupakan kumpulan dari empat bintang yang letaknya berdekatan, yakni Bintang Alfa, Beta, Gamma, dan Delta. Selain rasi bintang Crux, nama-nama rasi bintang lainnya, antara lain rasi bintang Orion, Centauri, Ursa Mayor, Lyra, dan Aquilla.

Di sekitar ekliptika yang seolah-olah melingkari bola langit ter- dapat 12 rasi bintang yang disebut Zodiak. Dua belas Rasi bintang yang terdapat di sekitar ekliptika adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces.

Gelombang Elektromagnetik

Assalamualaikum Wr.WB.
Selamat malam menjelang tidur para pembaca.
Kali ini saya akan membawakan postingan yang berjudul gelombang elektromagnetik yang mudah mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca.

(Peringatan! Selama membaca postingan ini jarak antara mata dan layar sekitar 30 cm,agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan)



A.     Pengertian Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang merammbat tanpa memerlukan media perantara.

B.    Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum gelombang elektromagnetik merupakan urutan macam-macam gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang atau frekuensinya.
Berikut adalah urutan spektrum gelombang elektromagnetik mulai dari panjang gelombang terbesar(frekwensi kecil) adalah sebagai berikut :
1.     Gelombang radio                                              5.  Cahaya tampak
2.     Gelombang televisi                           6.  Sinar Ultraviolet
3.     Gelombang mikro / Radar               7.  Sinar-X
4.     Gelombang inframerah                   8.  Sinar gamma

1.     Gelombang Radio
Gelombang radio memiliki rentang frekuensi antar 300 kHz hingga 300 GHz. Dalam sistem komunikasi , gelombang radio dihasilkan oleh pembangkit gelombang radio yang disebut oscilator. Gelombang radio tersebut dipancarkan dan diterima menggunakan antena. Untuk membawa informasi bunyi dapat digunakan gelombang radio jenis UHF(Ultra High Frequency) dan VHF (Very High Frequency) yang termodulasi. Modulasi gelombang radio ada dua macam, yaitu amplitudo modulasi (AM) dan frekuensi modulasi (FM).
a.      Gelombang radio AM (Amplitudo Modulasi)
Modulasi gelombang radio AM memiliki amplitudo yang berubah-ubah. Gelombang ini dioengaruhi oleh gejala klistrikan di atmosfer sehingga memiliki kualitas suara yang kurang jernih. Namun daya jangkaunya sangat luas karena dapat dipantulkan oleh ionosfer.
b.      Gelombang radio FM (Frekuensi Modulasi)
  Mudulasi  gelombang radio FM membawa informasi dalam bentuk perubahan frekuensi sedangkan amplitudonya tetap. Modulasi ini memiliki kualitas suara yang lebih jernih, tetapi memiliki jangkauan yang tidak jauh.

2.     Gelombang Televisi
Gelombang televisi menggunakan gelombang radio berfrekuensi tinggi pada kisaran 108-109 Hz. Dari stasiun televisi sinyal suara dan sinyal gambar diolah kemudian dipancarkan oleh antena pemancar. Gelombang televisi tidak dapat dipancarkan oleh lapisan ionosfer. Untuk memperluas jangkauan siaran televisi diperlukan stasiun penghubung (relay station). Dengan satelit, sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh stasiun televisi di permukaan bumi diperkuat kemudian dipantulkan(dipancarkan) kembali ke berbagai belahan bumi.

3.     Gelombang Mikro / Radar
Radar (Radio detection and ranging) adalah alat untuk mencari dan menentukan sebuah objek dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Radar menggunakan gelombang mikro (microwave) dengan frekuensi sekitar 1010 Hz. Prinsip kerja radar adalah dengan memanfaatkan sifat gelombang, yaitu pemantulan (refleksi). Antena radar berfungsi sebagai pemancar sekaligus sebagai penerima gelombang elektromagnetik.

4.     Gelombang Inframerah
Panjang gelombang inframerah berada pada rentang antara 104 m sampai dengan 103m. Inframerah tidak dapat dilihat dengan mata telanjang . Gelombang  inframera dgunakan sebagai alat pendeteksi panas. Sinar inframerah dapat digunakan pada teleskop. Teleskop inframerah memudahkan para ahli astronomi dalam melakukan penelitian.

5.     Cahaya Tampak
Cahaya tampak adalah cahaya yang membantu penglihatan kita. Kita dapat melihat suatu benda atau objek karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut pada mata kita. Spektrum cahaya tampak terletak antara panjang gelombang 400 nm hingga 700 nm. Cahaya tampak terdiri atas spektrum warna. Urutan spektrum warna cahaya tampak mulai dari frekuensi terkecil adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

6.     Sinar Ultraviolet
panjang gelombang sinar ultraviolet memiliki rentag antara 4000 Å hingga 150 Å. Radiasi ultraviolet alam yang utama dihasilkan oleh sinar matahari. Ultraviolet diklasifikasikan dalam tiga kategori sebagai berikut.
1.     Ultraviolet A (UV-A) dengan panjang gelombang antara 4000Å hingga 3150Å.
2.     Ultraviolet B (UV-B) dengan panjang gelombang  antara 3150Å hingga 2800Å, yang dipanaskan oleh matahari.
3.     Ultraviolet C (UV-C) dengan panjang gelombang antara 2800Å hingga 150Å. Ultraviolet UV-C digunakan dalam sterilisasi karena kemampuannya untuk membunuh bakteri dan virus.

7.     Sinar-X
Sinar-X juga dikenal sebagai sinar Rontgen. Sinar-X memiliki panjang gelombang  antar 100Å hingga 0,01Å. Karena panjang gelombang sinar-X sangat pendek maka sinar-X memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar-X dihasilkan oleh elektron-elektron yang terletak di dalam kulit elektron suatu atom.

8.     Sinar Gamma

Sinar gamma dihasilkan dari inti atom yang tidak stabil. Sinar gama dihasilkan pada saat inti atom mengalami proses peluruhan radioaktif. Sinar gamma juga dihasilkan dari tumbukan antara sinar kosmis dengan partikel antargalaksi. Dalam spektrum gelombang elektromagnetik, sinar gamma berada pada daerah frekuensi yang terbesar, yaitu aantara 10020 Hz- 1025Hz. Sinar gamma memiliki daya tembus  yang sangat kuat, yaitu dapat menembus pelat besi yang tebalnya beberapa cm.

Contoh makalah biologi - sistem pertahanan tubuh

Makalah Biologi





SISTEM PERTAHANAN
TUBUH 


Oleh
Nama
:
Muhamad Arzan
NIS
:
10080


            
SMA NEGERI 2 RAHA

2012






  
                                              





KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan  rahmat hidayah dan kerunia-Nya kami (penyusun) dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Disamping itu, penyelesaian karya ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian karya tulis ini.

Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun selalu penyusun harapkan demi perbaikan-perbaikan selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.





Raha,             JUNI 2012

Penyusun















DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB    I           PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
1.2.  Rumusan Masalah
1.3.  Tujuan
1.4.  Manfaat
BAB    II          PEMBAHASAN
BAB    III         PENUTUP
3.1.   Kesimpulan
3.2.   Saran-Saran
Daftar Pustaka


















BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Seorang pendekar bela diri tentu mampu meng antisipasi berbagai macam serangan dari lawannya. Bahkan, serangan dari banyak lawan dalam satu waktu sekaligus pun dapat teratasi. Nah, sama seperti halnya pendekar bela diri, tubuh kita juga memiliki sistem yang dapat mempertahankan tubuh dari berbagai macam serangan penyakit. Suatu sistem dalam tubuh yang memiliki peran utama dalam pertahanan diri ini disebut sistem pertahanan tubuh atau sistem imun. Sistem ini terdiri atas struktur dan sel yang didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah sebagai
pelindung dari serangan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sementara ilmu yang mempelajari sistem imun atau kekebalan tubuh disebut immunologi.
Apabila sistem imun di dalam tubuh kita baik, tentu serangan penyakit dapat ditangkal sedini mungkin. Sebaliknya, bila sistem imun tubuh kita lemah, kemungkinan terserang penyakit pun menjadi besar.
Oleh karena itu, penyusun tertarik membuat makalah dengan judul “sistem pertahanan tubuh”.

1.2. Rumusan Masalah
Secara umum rumusan masalah yang kami  angkat mencakup :
1.    Apa yang dimaksud dengan sistem kekebalan tubuh ?
2.    Apa sebenarnya antigen dan anti bodi itu?
3.    Bagaimana struktur dan fungsi antigen dan antibodi?
4.    Bagaimana mekanisme sistem kekebalan tubuh ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini adalah dapat mendeskripsikan sistem pertahanan tubuh pada manusia.

1.4.    Manfaat
Adapun manfaat  dari makalah ini adalah sebagai bahan-bahan rujukan yang akan ditujukan
-        Sebagai wahana menambaha wawasan.
-        Untuk taman sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut.
-        Untuk lembaga penelitian




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sistem Pertahanan tubuh

Tahukah Anda, apa yang dilakukan sebuah negara ketika para penyelundup menyerang dan membuat kacau? Semua daerah di Negara tersebut akan bersatu membuat sistem pertahanan diri terhadap serangan para penyelundup.
Keterangan di atas merupakan suatu analogi mengenai kondisi tubuh kita apabila mendapat serangan dari luar. Apa sajakah serangan dari luar terhadap tubuh kita? Perlu Anda ketahui, setiap hari jutaan bakteri, mikroba, virus, dan parasit berusaha masuk ke dalam tubuh. Untuk mengatasinya, tubuh kita memiliki pertahanan yang berlapis-lapis. Sistem pertahanan yang berlapis-lapis ini penting untuk menghadapi serangan virus atau bakteri secara bertahap. Akan tetapi, adakalanya system pertahanan ini masih dapat ditembus oleh bibit penyakit sehingga muncul kondisi sakit.
Pada umumnya, sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan sistem pertahanan tubuh spesifik.


A.    Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Adakalanya benda asing ataupun mikroba yang tidak dikehendaki memasuki tubuh kita. Jika hal tersebut terjadi, tubuh akan menganggap benda yang masuk itu sebagai benda asing atau antigen. Benda asing tersebut dapat berupa patogen, yaitu mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit. Sistem pertahanan tubuh nonspesifik merupakan sistem pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikroorganisme pathogen satu dengan yang lainnya.
a. Kulit dan Membran Mukosa
Sebelum masuk ke dalam tubuh, patogen harus menembus tubuh manusia. Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap patogen. Kulit yang utuh terdiri atas epidermis yang tersusun atas sel-sel epitel yang sangat rapat. Kondisi ini menyulitkan mikroorganisme untukmasuk ke dalam tubuh. Akan tetapi, jika kulit mengalami kerusakan sedikit saja, akan menyebabkan masuknya patogen seperti bakteri atau virus. Selain kulit, membran mukosa yang melapisi saluran pencernaan,
saluran pernapasan, dan saluran kelamin dapat menghalangi masuknya mikroba yang berbahaya. Selain pertahanan fisik, kulit dan membran mukosa dapat berfungsi
sebagai pertahanan kimiawi. Sekresi dari kelenjar minyak dan kelenjar keringat akan memberikan suasana pH kulit antara 3–5. Kisaran pH tersebut mencegah kolonisasi mikroorganisme di kulit. Koloni mikroorganisme ini dapat pula dihambat oleh aktivitas air liur, air mata, dan sekresi mukosa yang membasahi permukaan epitelium. Sekresi tersebut mengandung salah satu protein pelindung, yaitu lisozim. Lisozim merupakan enzim yang dapat mencerna dinding sel dari banyak jenis bakteri atau dengan kata lain enzim pembunuh bakteri.

b. Sel-Sel Fagosit
Adakalanya garis pertahanan pertama dapat ditembus oleh patogen. Hal ini dapat terjadi karena adanya luka pada kulit. Jika hal ini terjadi, patogen yang masuk akan menghadapi garis pertahanan kedua. Garis pertahanan kedua ini bergantung pada fagositosis. Fagositosis merupakan peristiwa sel yang memakan sel atau benda lain, ini dilakukan oleh jenis sel darah putih tertentu. Sel darah putih (leukosit) terdiri atas neutrofil, monosit, dan eousinofil. Neutrofil merupakan sel darah terbanyak dalam leukosit, yaitu sekitar 70%. Neutrofil bekerja dengan cara memasuki jaringan yang terinfeksi, kemudian memakan dan merusak mikroba yang terdapat di sana. Sel-sel yang terinfeksi oleh mikroba akan mengeluarkan sinyal kimiawi sehingga menarik neutrofil untuk datang. Proses ini disebut dengan kemotaksis. Monosit hanya menyusun sekitar 5% dari leukosit. Cara kerja monosit hampir sama dengan cara kerja neutrofil. Perbedaannya, monosit akan berkembang menjadi makrofag setelah masuk ke dalam jaringan. Makrofag merupakan sel fagosit yang terbesar. Sel makrofag ini memiliki kaki semu (pseudopodia) yang panjang. Pseudopadia ini berfungsi melekatkan diri pada mikroba. Mikroba yang menempel pada pseudopodia ini akan ditelan oleh makrofag dan kemudian dirusak oleh enzim-enzim lisosom makrofag Eosinofil bekerja dengan melawan parasit yang berukuran lebih besar, seperti cacing darah. Eosinofil dapat melepaskan enzim-enzim untuk merusak dinding eksternal dari parasit.

c. Protein Antimikroba
Salah satu cara pertahanan tubuh nonspesifik adalah protein antimikroba. Protein antimikroba disebut juga dengan sistem komplemen. Sistem komplemen ini terdiri atas 20 jenis protein. Protein tersebut normalnya dalam keadaan nonaktif. Akan tetapi, apabila ada mikroba yang masuk ke dalam tubuh, glikoprotein dari permukaan sel mikroba tersebut akan mengaktifkan sistem komplemen ini. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sistem komplemen yang telah aktif.
1. Menghasilkan opsonin, yaitu suatu zat yang dapat melekatkan mikroba dengan leukosit sehingga memudahkan fagositosis.
2. Menyebabkan pelepasan histamin oleh mastosit. Histamin menimbulkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap protein.
3. Menimbulkan suatu reaksi pada membran sel mikroba berupa munculnya lubang pada membran. Peristiwa ini dapat mematikan bagi mikroba.
Selain sistem komplemen, terdapat kumpulan protein sebagai pertahanan nonspesifik yang disebut interferon. Interferon ini diproduksi oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus. Kemudian, interferon tersebut akan berikatan dengan reseptor membran plasma pada sel-sel yang sehat. Selsel sehat yang telah terikat dengan interferon tersebut akan membentuk suatu protein antivirus. Interferon tertentu untuk langsung membunuh dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus.

d. Respons Peradangan (Inflamasi)
Respons peradangan terjadi ketika sel-sel pada jaringan rusak atau mati karena infeksi patogen. Reaksi atau respons tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh infeksi dan gangguan lainnya disebut radang. Beberapa gejala dari radang adalah panas, bengkak, sakit, kulit merah, dan gangguan fungsi pada daerah tertentu. Apakah Anda pernah merasakan gatal pada kulit? Gatal merupakan salah satu bentuk dari peradangan. Apakah Anda pernah mengalami demam? Demam merupakan suatu kondisi di mana suhu tubuh melebihi normal. Demam merupakan salah satu bentuk tanggapan tubuh terhadap radang. Racun yang dihasilkan oleh patogen dapat memicu terjadinya demam. Selain itu, leukosit tertentu dapat memproduksi molekul yang disebut pirogen. Pirogen ini dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi tinggi. Suhu tubuh yang tinggi dapat membantu pertahanan tubuh dengan cara menghambat pertumbuhan beberapa mikroba. Selain itu, demam dapat memudahkan fagositosis dan mempercepat perbaikan jaringan.

2.    Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik
Sistem pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuhnonspesifik. Sistem pertahanan tubuh spesifik ini biasa disebut dengan sistem kekebalan tubuh yang merupakan garis pertahanan ketiga dari tubuh. Sistem kekebalan terdiri atas sel-sel yang tersebar di seluruh tubuh dan beberapa terkonsentrasi di sistem limfa. Sistem limfa ini mencakuptimus, limfa, nodus limfa, sumsum tulang, dan tonsil. Untuk memahami sistem limfa,  Sel-sel yang paling utama di dalam sistem kekebalan adalah limfosit yang beredar di seluruh tubuh dan sistem limfa. Limfosit akan dibantu oleh makrofag yaitu sel fagosit terbesar yang berasal dari monosit. Limfosit dan makrofag akan beredar di seluruh tubuh untuk mengatasi benda asing yang masuk. Hal ini merupakan awal dari respons kekebalan (Rikki Firmansyah.2009:176-179).

B.     Antigen dan Antibodi

Seorang pendekar bela diri tentu mampu meng antisipasi berbagai macam serangan dari lawannya. Bahkan, serangan dari banyak lawan dalam satu waktu sekaligus pun dapat teratasi. Nah, sama seperti halnya pendekar bela diri, tubuh kita juga memiliki sistem yang dapat mempertahankan tubuh dari berbagai macam serangan penyakit. Suatu sistem dalam tubuh yang memiliki peran utama dalam pertahanan diri ini disebut sistem pertahanan tubuh atau sistem imun. Sistem ini terdiri atas struktur dan sel yang didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah sebagai
pelindung dari serangan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sementara ilmu yang mempelajari sistem imun atau kekebalan tubuh disebut immunologi.
Apabila sistem imun di dalam tubuh kita baik, tentu serangan penyakit dapat ditangkal sedini mungkin. Sebaliknya, bila sistem imun tubuh kita lemah, kemungkinan terserang penyakit pun menjadi besar. Di dalam tubuh, sistem imun melawan berbagai penyerang asing atau antigen dengan garis pertahanan yang bertahap. Tahapannya dimulai dari garis pertahanan pertama seperti kulit, membran
mukosa, sekresi dari kulit dan mukosa. Garis pertahanan kedua dengan fagositosis oleh sel darah putih, protein antimikroba, dan respon peradangan. Sementara garis pertahanan ketiga melalui limfosit yang menghasilkan antibodi. Pada subbab berikut, kita mempelajari mekanisme perta hanan tubuh dari antigen dengan pembentukan antibodi. Oleh karena itu,simak dan pahami uraian berikut.


Pengertian Antigen dan Antibodi
Tanpa kita sadari, sebenarnya di lingkungan sekitar terdapat banyak bibit penyakit yang dapat mengancam tubuh. Ketika perta hanan tubuh lemah, dengan segera bibit penyakit akan menyerang. Berbagai bibit penyakit tersebut dapat melayang di udara, larut dalam air, menempel pada tanah, meja, kursi bahkan buku dan pensil. Bakteri, virus dan organisme sejenisnya adalah contoh bibit penyakit yang dapat menyerang tubuh.
Berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh dinamakan antigen. Antigen meliputi molekul yang dimiliki virus, bakteri, fungi, protozoa, dan cacing parasit. Apabila antigen tersebut masuk ke dalam tubuh, secara otomatis tubuh meningkatkan system pertahanannya. Peningkatan sistem pertahanan dilakukan untuk melawan serangan-serangan dari organisme dan substansi asing tersebut. Caranya yakni dengan memproduksi suatu zat sejenis protein atau polisakarida. Zat yang demikian dinamakan antibodi. Pada umumnya, antibodi terletak dan melekat pada permukaan sel. Namun, apabila tidak melekat, antibodi berada dalam darah dan dalam sekresi jaringan eksokrin. Awalnya, antibodi ditemukan pada serum darah, yakni cairan darah yang dipisahkan dari sel-selnya. Oleh karena itu, banyak penyakit yang dapat didiagnosis dengan keberadaan antibodi khusus dalam serum. Ilmu yang mempelajari cara seperti ini dinamakan serologi yang merupakan cabang immunologi.
Flu atau infl uenza merupakan sejenis penyakit yang menyerang sel-sel saluran pernapasan bagian atas. Penyebabnya adalah virus infl uenza. Penyakit ini biasa menyerang kita, mulai dari balita hingga lansia sekalipun.  Virus infl uenza masuk ke dalamtubuh melalui hidung. Karena tersapu oleh bulu-bulu silia, virus ini berbalik ke kerongkongan. Virus ini ada sebagian yang dapat dihancurkan oleh sistem pencernaan kita. Namun, sebagian lainnya ada yang masih tersangkut pada hi dung dan terikat sangat erat oleh sel-sel reseptor. Selanjutnya, virus tersebut masuk ke dalam sel- sel hidung dan segera melepas ikatan gennya, kemudian mengambil alih proses reproduksi sel dalam tubuh. Akibatnya, tidak lama setelah itu kita terserang sakit tenggorokan, hi dung tersumbat dan berlendir (ingusan), kemudian sakit kepala yang disertai demam ringan.
Virus infl uenza juga cepat menular dari penderita ke tubuh orang lain. Sebab, kemungkinan besar sistem pertahanan tubuh orang tersebut tidak mampu menangkal serangan antigen-antigen yang berasal dari virus infl uenza. Akan tetapi, orang yang memiliki antibodi kuat tentu dapat melawan dan mengalahkan serangan antigen dari virus infl uenza tersebut.

Struktur dan Fungsi Antibodi
Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai mikroba, jaringan cangkokan yang tidak cocok, ataupun sel-sel darah yang ditransfusikan. Selain itu, antigen dapat pula berwujud protein sing seperti racun lebah atau serbuk sari yang dapat menyebabkan alergi atau hipersensitivitas. Sebuah antigen mempunyai bagian pada permukaan suatu organism atau substansi tertentu yang dapat berikatan dengan antibodi. Bagian tersebut dinamakan epitop atau determinan antigenik. Semua epitop tentu akan berikatan dengan antibodi yang sesuai. Sehingga permukaan bakteri, misalnya, yang berperan sebagai antigen seluruhnya dapat ditutupi oleh banyak jenis antibody.
Antibodi merupakan protein terdiri atas satu atau lebih molekul yang berbentuk huruf Y. Empat rantai proteinnya disusun oleh ikatan sulfi da. Dua rantai berat yang identik merupakan batang dan sebagian lengan Y. Sedangkan dua rantai ringan yang identik berada pada bagian lainnya. Pada kedua molekul berbentuk Y terdapat daerah variable (V) rantai berat dan rantai ringan. Dinamakan seperti itu karena pada bagianV memiliki urutan asam amino yang bervariasi dari satu antibody ke antibodi lainnyaUmumnya antibodi terdiri atas sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin serum. Fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan imunoglobulin atau disingkat Ig. Imunoglobulin ini bermanfaat apabila di dalam tubuh terjadi reaksi imun.Manusia memiliki beberapa tipe imunoglobulin dengan berbagai struktur. Adapun tipe-tipe imunoglobulin tersebut meliputi imunoglobin M (IgM), imunoglobulin G (IgG), imunoglobulin A (IgA), immunoglobulin D (IgD), dan imunoglobulin E (IgE) (Siti Nur Rochma.2009:316-319).

C.     Mekanisme Pertahanan Tubuh
Adanya sistem pertahanan tubuh membuat tubuh kita aman dari serangan penyakit. Diibaratkan sebuah senjata, sistem pertahanan tubuh membunuh semua bibit penyakit yang menyerang tubuh. Mekanisme yang dilakukan pun amat beragam. Berikut kita bahas ragam mekanisme sistem pertahanan tubuh pada manusia.

1. Ragam Mekanisme Pertahanan Tubuh
Di dalam tubuh, sistem imun yang kita miliki dapat melakukan mekanisme pertahanan dari berbagai jenis antigen, seperti bakteri, virus maupun kuman tertentu. Mekanisme pertahanan tersebut dapat dilakukan dengan cara membentuk kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

a. Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif merupakan kekebalan tubuh yang diperoleh dari dalam tubuh, karena tubuh membuat antibodi sendiri. Jenis kekebalan ini dapat terbentuk baik secara alami ataupun buatan. Kekebalan aktif alami (natural immunity) adalah kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. Sebagai contoh, orang yang pernah terserang penyakit seperti cacar air, campak, dan gondongan tidak akan terserang penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Sebab, tubuh yang terserang sudah begitu kenal atau tidak asing dengan antigen yang menyerang. Akibatnya, darah membentuk antibodi untuk melawan antigen tersebut.
Selain secara alami, kekebalan aktif dapat diperoleh secara buat an. Kekebalan aktif buatan (induced immunity) diperoleh dari luar tubuh, yakni setelah tubuh mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi merupakan proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh supaya tubuh membentuk antibodi sehingga kebal terhadap suatu penyakit. Sementara vaksin ialah kuman penyakit yang sudah dilemahkan atau
dijinakkan sehingga tidak berbahaya bagi tubuh. Tindakan membentuk kekebalan dalam tubuh seseorang dengan memberikan vaksin disebut imunisasi. Orang yang mengembangkan imunisasi pertama kali adalah dr. Edward Jenner, seorang dokter berkebangsaan Inggris. Teknik ini seringkali diberikan kepada semua umur supaya kebal terhadap antigen tertentu. Ada beberapa penyakityang dapat dilawan dengan vaksin, misalnya vaksin BCG yang melawan antigen penyakit TBC. Imunisasi mempunyai beberapa tipe.
Imunisasi yang diberikan kepada individu dari spesies yang sama disebut isoimun. Sedangkan imunisasi yang diberikan pada individu yang berbeda dan dari spesies yang berbeda pula disebut heteroimun.

 b. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh bukan dariantibodi yang disintesis dalam tubuh, melainkan tinggal memakainya saja. Seperti halnya kekebalan aktif, kekebalan pasif juga terjadi secara alami dan buatan. Kekebalan pasif alami adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan bayi yang diperoleh dari ibunya. Ketika masih dalam kandungan, bayi mendapatkan antibodi dari ibunya melalui plasenta dan tali pusat. Kemudian setelah lahir, bayi mendapatkan antibodi dari ASI eksklusif melalui proses menyusui. Sedangkan kekebalan pasif buatan adalah kekebalan yang diperoleh dari antibodi yang sudah jadi dan terlarut dalam serum. Sepintas antibodi ini mirip dengan vaksin. Perbedaannya yakni vaksin bersifat sementara, sedangkan serum dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Bahkan dapat digunakan seumur hidup. Sebagai contoh adalah suntikan ATS (Anti Tetanus Serum) dan sun tikan IG (Globulin Imun)(Renni Diastuti.2009.200-201).





















BAB III
PENUTUP

3.1.         Kesimpulan

ü  .Pada umumnya, sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua, yaitu sistem pertahanan tubuh nonspesifik dan sistem pertahanan tubuh spesifik.
ü  Antigen merupakan protein dan permukaan polisakarida berbagai mikroba, jaringan cangkokan yang tidak cocok, ataupun sel-sel darah yang ditransfusikan. Selain itu, antigen dapat pula berwujud protein sing seperti racun lebah atau serbuk sari yang dapat menyebabkan alergi atau hipersensitivitas.
ü  Antibody merupakan suatu zat sejenis protein atau polisakarida yang berfungsi untuk melawan serangan-serangan dari organisme dan substansi asing.. Pada umumnya, antibodi terletak dan melekat pada permukaan sel. Namun, apabila tidak melekat, antibodi berada dalam darah dan dalam sekresi jaringan eksokrin.
ü  Di dalam tubuh, sistem imun yang kita miliki dapat melakukan mekanisme pertahanan dari berbagai jenis antigen, seperti bakteri, virus maupun kuman tertentu. Mekanisme pertahanan tersebut dapat dilakukan dengan cara membentuk kekebalan aktif dan kekebalan pasif.


3.2.         Saran
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca .

.



DAFTAR PUSTAKA


Diastuti, Renni.2009. Biologi 2 SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.
 Firmansyah, Rikki.2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.
Rochma, Siti Nur.2009. Biologi  SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.